7 Pesantren Terbaik di Indonesia
Semakin bertambahnya umur bumi, generasi negeri ini semakin
memrihatinkan, terutama para remaja. Banyak remaja sekarang yang lebih
doyan tawuran daripada baca diperpustakaan, doyan pacaran daripada
mengerjakan tugas sekolahan, dan doyan balapan daripada berusaha menjadi
pribadi yang membanggakan.
Maka tak heran, banyak orang tua yang tidak mau mengambil risiko
terhadap anak-anaknya. Lulus sekolah dasar, atau kalau perlu baru mau
sekolah, harus segera diungsikan ke pesantren. Karena, hanya
pesantrenlah yang masih memegang teguh tradisi keilmuan maupun penempaan
moral.
Tak jarang pula, orang tua sering kebingungan untuk memilih pesantren
yang baik bagi anak-anaknya. Orang tua sering bertanya ke mana-mana dan
berselancar di dunia maya untuk mendapat informasi mengenai pesantren
yang kiranya tepat untuk tempat membentuk pribadi anaknya.
Demi membantu para orang tua yang kebingungan tersebut, penulis riset
selama 3 x 24 jam untuk menyimpulkan 7 pesantren terbaik di Indonesia.
Meski masing-masing pesantren di seluruh Indonesia memiliki kekurangan
maupun kelebihan, inilah 7 pesantren yang mampu mencetak santri yang
cerdas dan nasionalis:
1. Pondok Pesantren Tebu Ireng
Pondok Pesantren Tebuireng adalah salah satu pesantren terbesar di
Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh KH. Hasyim
Asy’arie pada tahun 1899. Selain materi pelajaran mengenai pengetahuan
agama Islam, ilmu syari’at, dan bahasa Arab, pelajaran umum juga
dimasukkan ke dalam struktur kurikulum pengajarannya. Pesantren
Tebuireng telah banyak memberikan konstribusi dan sumbangan kepada
masyarakat luas baik, terutama dalam dunia pendidikan Islam di
Indonesia.
2. Pondok Pesantren Gontor
Pondok Gontor didirikan pada 10 April 1926 di Ponorogo, Jawa Timur oleh
tiga bersaudara putra Kiai Santoso Anom Besari. Tiga bersaudara ini
adalah KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Imam Zarkasy dan
yang kemudian dikenal dengan istilah Trimurti.
Pada awalnya
Pondok Gontor hanya memiliki Tarbiyatul Atfhfal (setingkat taman
kanak-kanak) lalu meningkat dengan didirikannya Kulliyatul Mu’alimin
Al-Islamiah (KMI) yang setara dengan lulusan sekolah menengah. Pada
tahun 1963 Pondok Gontor mendirikan Institut Studi Islam Darussalam
(ISID).
3. Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Pati
Pesantren Raudlatul Ulum yang berlokasi di desa Guyangan Kec. Trangkil
Kab. Pati Jawa Tengah didirikan oleh Al Maghfurulah KH. Suyuthi Abdul
Qodir pada awal tahun 1950. Sejak awal berdirinya, Pesantren ini terus
menerus mengalami dinamika perkembangan dari hanya memiliki belasan
santri hingga memiliki + 3.400 santri pada tahun dirosah 2009 / 2010.
Dari hanya memiliki sarana prasarana pendidikan yang amat sederhana
hingga prasarana yang cukup representatif. Pesantren Raudlatul Ulum
setelah ditinggalkan oleh pendirinya, diteruskan oleh putra-putranya.
Diantara mereka adalah Drs. KH. M. Humam Suyuthi MHI, Drs. KH. M. Najib
Suyuthi, M.Ag. dan KH. Faruq Suyuthi dengan dibantu para Mutakharijin
dan Mutakharrijat Al Maghfurulah KH. Suyuthi Abdul Qodir.
4. Pondok Pesantren Lirboyo
Lirboyo, adalah nama sebuah desa yang digunakan oleh KH Abdul Karim
menjadi nama Pondok Pesantren. Terletak di barat Sungai Brantas, di
lembah gunung Willis, Kota Kediri. Awal mula berdiri Pondok Pesantren
Lirboyo berkaitan erat dengan kepindahan dan menetapnya KH Abdul Karim
ke desa Lirboyo tahun 1910 M.
Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak
puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam
peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan
dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan
perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
Sebagai Pusat pendidikan Islam, Pondok Pesantren Lirboyo mencetak
generasi bangsa yang cerdas ruhaniyah, juga smart-intelektual, mumpuni
dalam keberagaman bidang, juga keberagamaan Islam yang otentik. Pondok
Pesantren Lirboyo memadukan antara tradisi yang mampu mengisi
kemodernitasan dan terbukti telah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang
saleh keagamaan, sekaligus saleh sosial.
5. Pondok Pesantren Al-Hikmah Blora
Al Hikmah Blora |
Pondok Pesantren Al-Hikmah Ngadipurwo Blora berdiri pada tahun 1988 oleh
KH. Moch. Najib Suyuthi. Pesantren yang semula hanya musholla 3 kamar
dengan nama Al-Hikmah. Terletak di desa Ngadipurwo Blora Jawa Tengah.
Kemudian tahun 1990 resmi menjadi Lembaga Pendidikan Islam Pondok
Pesantren Al-Hikmah Ngadipurwo, Blora, Jawa Tengah. Dan pada tanggal 11
Mei 2005 baru mendapatkan Piagam Pendirian Pondok Pesantren dari
Departemen Agama Republik Indonesia Kd. 11.16 / 5 / PP.00 / 587 / 2005
dengan Nomor statistik 512331609016.
Pesantren Al-Hikmah terus mengembangkan dalam perubahan sistem
pendidikan pesantren, pesantren bukanlah institusi yang hanya bernuansa
salafi tetapi pesantren merupakan institusi potensial, oleh karena itu
Pondok Pesantren Al-Hikmah integrated antara pendidikan agama dan
pendidikan umum. Maka pada tahun 2005 mngajukan Proses badan hukum
dengan Akta Notaris Elisabeth Esti ningsih, S.H Nomor 63 tanggal 21
September 2005 dengan nama Yayasan Salafiyah Khalafiyah Al-Hikmah.
6. Pondok Pesantren Langitan
Pon-Pes Langitan |
Pondok Pesantren Langitan adalah salah satu lembaga pendidikan Islam
tertua di Indonesia. Berdirinya lembaga ini jauh sebelum Indonesia
merdeka yaitu tepatnya pada tahun 1852, di Dusun Mandungan, Desa Widang,
Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur. Komplek Pondok Pesantren Langitan
terletak di samping bengawan Solo dan berada di atas areal tanah seluas
kurang lebih 7 hektar.
7. Pesantren Buntet Cirebon
Buntet Cirebon |
Pesantren ini menjadi salah satu berdiri pesantren tertua di Indonesia
yang berdiri sejak tahun 1785. Selain itu pesantren ini sangat terkenal
di Jawa Barat dan menjadi pelopor pesantren lain di provinsi Jawa barat,
DKI Jakarta dan Banten. Tidak sedikit dari pengasuh pesantren di ketiga
provinsi tersebut yang merupakan alumni dari Pesantren Butet. Oleh
sebab itu, pesantren ini bisa jugadi sebut sebagai salah satu pesantren
terbaik dan paling berpengaruh di Indonesia.
Sumber : http://waluwah.com/
No comments:
Post a Comment